Penulisan Laporan Hasil Penelitian
A. LATAR BELAKANG
Menulis
laporan penelitian karya ilmiah acap kali menjadi masalah bagi
seseorang yang sudah menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau
bahkan sudah melaksanakan penelitian. Berbagai alasan klise seperti
kesibukan, sedikitnya waktu, tidak adanya biaya sering menjadi kambing
hitam atas ketidakberdayaan kita menyelesaikan laporan hasil penelitian
karya ilmiah. Walhasil, setelah berbulan-bulan penelitian ilmiah
dilaksanakan laporan hasilnya belum juga selesai. Banyak kasus,
mahasiswa yang sudah menyelesaikan Ujian masih terkatung-katung karena
belum menyelesaikan skripsi atau tesisnya.
KAWAN KAWAN SEBELUM LANJUT MEMBACANYA SAYA MINTA SATU KLIK SAJA DEMI KEMAJUAN BLOG INI... BILA KAWAN SAYA LAGI BAEK HATI KLIK TULISAN INI YA ATAU DISINI ----> KLIK
KAWAN KAWAN SEBELUM LANJUT MEMBACANYA SAYA MINTA SATU KLIK SAJA DEMI KEMAJUAN BLOG INI... BILA KAWAN SAYA LAGI BAEK HATI KLIK TULISAN INI YA ATAU DISINI ----> KLIK
Menyelesaikan
laporan karya ilmiah terkait dengan kegiatan menulis. Sebagaimana kita
maklumi, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang masih menjadi
masalah di negeri kita.
Keterampilan
menulis memang tidak bisa lahir dengan serta merta. Diperlukan
kolaborasi antara talenta manusia dengan wawasan kebahasaan. Talenta
melahirkan semangat menulis, dan wawasan kebahasaan menjadi bekal untuk
terampil menulis. Talenta saja tidak cukup, sebab sebagai sebuah skill,
seperti halnya naik sepeda, kegiatan menulis perlu dilatih atau diasah.
Semakin sering berlatih, maka kemampuan menulis akan semakin baik.
Untuk sekedar naik sepeda, hanya diperlukan waktu sekitar satu bulan,
dan untuk menjadi seorang atlet balap sepeda, diperlukan latihan
bertahun-tahun. Sama halnya dengan belajar menulis. Untuk sekedar bisa
menulis, dibutuhkan waktu beberapa bulan saja, tetapi untuk menjadi
penulis yang handal, yang tulisan-tulisannya ditunggu oleh para pembaca,
tentu dibutuhkan waktu latihan yang lebih lama lagi.
Seorang
yang hendak melakukan kegiatan menulis setidaknya harus menguasai empat
keterampilan berbahasa itu ialah mendengar, berbicara, membaca dan
menulis. Untuk sekedar mendengar atau menyimak, asalkan telinga kita
tidak bermasalah, siapapun bias melakukannya. Namun untuk menjadi
pendengar yang mampu memahami pembicaraan diperlukan kemampuan mendenar
yang baik, atau menguasai teknik mendengar. Sama halnya dalam kegiatan
berbicara, membaca dan menulis. Untuk menjadi pembicara, pembaca yang
baik, maka ia harus menguasai teknik – tekniknya.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari latar belakang tersebut di atas, maka rumuskan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penulis menggagas dalam aspek kebahasaan?
2. Bagaimana mengungkapkan gagasan dalam bentuk pelaporan hasil penelitian?
3. Bagaimana penulis menyusun stuktur laporan penelitian?
4. Bagaimana isi laporan penelitian tersebut?
C. TUJUAN
Dari rumusan masalah tersebut penulis dapat menyimpulkan tujuan dari makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui penulisan gagasan dalam aspek kebahasaan
2. Untuk mengetahui pengungkapan gagasan dalam bentuk pelaporan hasil penelitian?
3. Untuk mengetahui struktur laporan penelitian
4. Untuk mengetahui isi laporan penelitian
(PENULISAN LAPORAN HASIL PENELITIAN)
A. PENULISAN GAGASAN DALAM ASPEK KEBAHASAAN
Menyampaikan gagasan
secara tertulis, membutuhkan pemahaman Bahasa Indonesia yang benar,
mengingat formulasi bahasa tulis sangat jauh berbeda dengan bahasa
lisan. Didalam penyampaian bahasa lisan ide dari pembicara dapat
mengalir terus disertai dengan ekspresi dan gaya. Pandangan mata, indera
pendengar dan perasaan lawan bicara (audience) secara jelas dapat
merasakan nuansa yang terkandungdalam mimik, tutur, intonasi, dan gaya
pembicara. Kesemuanya itu menyebabkan kebenaran tata bahasa menjadi
tidak diperhatikan oleh lawan bicara, karena segala gaya dan ekspresi
yang terungkap dalam pembicaraan justru memberikan makna ataupun
penafsiran yang jauh lebih lengkap dibandingkan hanya dengan kebenaran
tata bahasanya. Itulah kiranya factor yang menjadi penyebab kenapa
berbahasa lisan akan jauh berbeda dengan bahasa tertulis.[1]
Bahasa tulis
menghendaki penyampaian kalimat yang benar tata bahasanya, tepat
pemilihan kata, tepat runtutan kalimatnya, dan menggunakan logika yang
benar. Semua persyaratan tersebut dibutuhkan mengingat anatara penulis
dengan pembaca tidak pernah bertemu. Jadi penulis mengusahakan apa yang
dinyatakan harus ditafsirkan sesuai dengan apa yang ditulis. Ini berarti
dalam penyampaian gagasan (laporan penelitian), ada konvensi yang telah
menyepakati aturan permainannya. Barangsiapa menyajikan karya tulisnya
tidak menggunakan konvensi tersebut, maka dia dianggap tidak
mematuhinya.[2]
Dalam bahasa tulis,
semua kata – kata yang membentuk kalimat harus dipertimbangkan dengan
tepat, karena setiap suku kata dapat mempunyai makna yang tidak dapat
ditafsirkan dengan pengertian lain. Pemilihan kata yang tidak tepat,
akan ditafsirkan berbeda dari maksud yang terkandung dalam benak
penulis. Bahkan, dapat mengacaukan struktur gagasan yang akan
dikemukakannya. Guna menghindarkan kemungkinan kesalahan memilih suku
kata, hendaknya penulis membekali dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) sebagai sumber rujukan untuk menafsirkan suatu kata.
B. PENGUNGKAPAN GAGASAN DALAM BENTUK PELAPORAN HASIL PENELITIAN
Peraturan yang
mendasari bagaimana menuliskan laporan penelitian hanya satu pernyataan,
laporan sejauh mungkin harus objektif. Hal ini mengingat laporan
penelitian harus menjunjung tinggi objektivitas ilmiah dan akan menjadi
dokumentasi keilmuan dibidang masing – masing. Artinya bahwa laporan
penelitian harus memberikan interpretasi apa adanya, meskipun peneliti
dihadapkan pada simpulan yang mengandung kontroversi. Pelaporan hasil
penelitian kadangkala dipaksa harus mempertimbangkan hal – hal yang
controversial meskipun mengandung risiko yang sangat tinggi. Pelaporan
hasil penelitian memberikan nuansa, bahwa informasi yang disampaikan
tidak dibuat – buat. Hal ini justru akan memberikan kredibilitas yang
tinggi pada si pelaporannya, bukan sebaliknya.
Gaya penulisan
laporan penelitian harus disajikan dengan jelas, simple, dan langsung
kepokok permasalahannya dengan maksud agar para pembaca tidak bosan. Dan
si penulis tidak boleh menggunakan kata ganti seperti: saya, dia, kami,
kita dan atau sejenisnya.[3]
Penulisan laporan
hendaknya menghargai karya pihak lain yang nyata – nyata telah menjadi
inspirasi karyanya tersebut. Cara memberikan penghargaan menurut tradisi
ilmuwan adalah memberikan kridit terhadap sumber referensi tersebut
dalam bentuk catatan kakiatau catatan akhir.[4]
C. STRUKTUR LAPORAN PENELITIAN
Laporan penelitian
dapat disajikan dalam berbagai macam bentuk. Laporan yang akan disajikan
dalam suatu seminar tentu akan berbeda setrukturnya dengan laporan yang
disajikan dalam bentuk skripsi, thesis, atau desertasi (S1, S2, atau
S3). Jadi penyusunan laporan penelitian sangat bergantung pada tujuan
penyampaian hasil penelitian tersebut.
Untuk lebih jelasnya, kerangka tulisan ilmiah, kita uraikan sebagai berikut:[5]
Pendahuluan
Bab
Pendahuluan adalah bab yang mengantarkan isi naskah, yaitu bab yang
berisi hal-hal umum yang dijadikan landasan kerja penyusun. Pendahuluan
dalam karya ilmiah biasanya terdiri atas :
1. Latar
Belakang Masalah, Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang
menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap suatu masalah atau
problematika yang muncul, dapat ditulis dalam bentukan uraian paparan
atau poin-poin saja
2. Identifikasi Masalah, Identifikasi masalah merupakan kumpulan masalah yang berhasil diurai
3. Pembatasan
Masalah, diambil dari bagian-bagian identifikasi masalah yang akan
diteliti. Biasanya tidak semua masalah yang berhasil diidentifikasi
diteliti karena keterbatasan biaya, waktu, dan kemampuan.
4. Tujuan Penelitian, diambil dari batasan masalah
5. Manfaat
Penelitian. manfaat penelitian bisa dituliskan manfaat untuk si
peneliti atau guru, lembaganya dan bagi dunia pendidikan pada umumnya.
Kajian Teori
Kajian
teori atau kerangka teori berisi prinsip-prinsip teori yang memengaruhi
dalam pembahasan. Prinsip-prinsip teori itu berguna untuk membantu
gambaran langkah dan arah kerja. Kerangka teori akan membantu penulis
dalam membahas masalah yang sedang diteliti. Artinya, kerangka teori
harus bisa memberikan gambaran tata kerja teori itu. Misalnya, kerangka
teori untuk menganalisis kesalahan (Anakes) kebahasaan kita menggunakan
teori yang berhubungan dengan itu, misalnya dengan membuat rujukan buku
karya Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa, Penerbit Angkasa, Bandung.
Metodologi Penelitian
Penelitian
ilmiah harus menggunakan metode atau teknik penelitian. Metode adalah
seperangkat langkah yang tersusun secara sistematis. Metode penelitian
seperti deskriptif, komparatif, eksperimen, sensus, survai, kepustakaan,
dan metode penelitian tindakan kelas (PTK).
Analisis atau Pembahasan
Bab
analisis ini merupakan bab yang terpenting dalam penelitian ilmiah.
Dalam bab ini akan dilakukan kegiatan analisis, sintesis pembahasan,
interpretasi, jalan keluar dan beberapa pengolahan data secara tuntas.
Simpulan dan Saran
Pada bagian ini
berisi simpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Simpulan
yang dimaksud adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya
dengan hipotesis yang sudah dikemukakan. Simpulan ini diperoleh dari
uraian analisis, interpretasi, dan deskripsi yang tertera pada bab
analisis. Selanjutnya, saran-saran penulis tentang metodologi penelitian
lanjutan, penerapan hasil penelitian, dan beberapa saran yang mempunyai
relevansi dengan hambatan yang dialami selama penelitian.
D. ISI LAPORAN PENELITIAN
Isi laporan
penelitian (skripsi) pada dasarnya tidak akan selalu sama untuk proyek
penelitian mahasiswa, karena adanya perbedaan masalah yang dihadapi
serta ruang lingkup yang tidak sama.[6]
Isi
laporan dipaparkan hasil-hasil dari tahapan penelitian, dari tahap
analisis, desain, hasil testing dan implementasinya, berupa penjelasan
teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik.
Kecuali itu, sebaiknya hasil penelitian juga dibandingkan dengan hasil
penelitian terdahulu yang sejenis atau keadaan sebelumnya.[7]
Isi
Laporan hasil penelitian ditulis dalam bentuk tugas akhir atau skripsi,
terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu : bagian awal, bagian utama, dan
bagian akhir[8]
A. BAGIAN AWAL
Bagian
awal memuat halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan
dosen pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan,
halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar table,
halaman daftar gambar, halaman daftar lampiran, arti lambang dan
singkatan, dan intisari.
1. Halaman Sampul Depan
Halaman
sampul depan memuat antara lain judul tugas akhir atau skripsi, jenis
laporan, lambang PERGURUAN TINGGI atau UNIVERSITAS, nama dan nomor
penulis/penyusun, nama perguruan tinggi dan tahun dipertahankan.
a. Judul Tugas Akhir atau Skripsi
Judul
tugas akhir atau skripsi hendaknya singkat dan jelas menunjukkan
masalah penelitian, diketik dengan huruf besar (kapital) dan tidak boleh
disingkat, format ketikan harus dalam bentuk piramida terbalik (huruf
v)
b. Jenis Laporan
Jenis laporan adalah “tugas akhir” atau“skripsi”.
c. Lambang Perguruan Tinggi atau Universitas
Lambang berbentuk bundar/segi lima dengan diameter sekitar 5,5 cm
d. Nama Penyusun/Penulis
Nama
penyusun/penulis harus ditulis lengkap dan tidak boleh disingkat,
dibawah nama dicantumkan nomor induk mahasiswa penyusun/penulis
e. Nama Perguruan Tinggi
f. Tahun dipertahankan
Tahun dipertahankan adalah tahun pada saat skripsi dipertahankan di depan dewan penguji dan dinyatakan lulus.
2. Halaman Judul
Halaman
judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul depan, diketik di
atas kertas putih, dengan tambahan beberapa hal, yaitu: Di atas lambang
ditulis penjelasan penjelasan bahwa maksud tugas akhir atau skripsi
yaitu sebagai salah satu syarat untuk memperoleh derajat Sarjana D3/S1
pada jurusan PENDIDIKAN TARBIYAH
3. Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing
Pada halaman ini memuat judul penelitian dan tandatangan dosen pembimbing skripsi.
4. Halaman Pengesahan
Halaman
pengesahan memuat, tanggal, bulan dan tahun tugas akhir atau skripsi
dipertahankan di depan dewan penguji, tandatangan Ketua Perguruan
Tinggi/Universitas dan tandatangandari dewan-dewan penguji tugas akhir
atau skripsi.
5. Halaman Motto dan Persembahan (bila ada)
Motto
merupakan semboyan yang brupa kalimat pendek yang mengetengahkan
pandangan hidup penulis dan persembahan berisi kepada siapa skripsi
dipersembah kan dan merupakan kata hati terutama hasrat pengabdian yang
hendak disampaikan oleh penulis.
6. Halaman Kata Pengantar
Kata
pengantar sebaiknya dibuat ringkas dalam satu atau dua halaman. Fungsi
utama kata pengantar adalah mengantarkan pembaca pada masalah yang akan
dicari jawabannya dan kekhususan – kekhususan tertentu dari tugas akhir
atau skripsi. Dilanjutkan dengan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam penyusunan skripsi. Dalam memberikan ucapan
terimakasih harus memuat : nama, jabatan, dan jasa yang telah diberikan
dalam penyusunan tugas akhir atau skripsi.
7. Halaman Daftar Isi
Daftar
isi memuat gambaran menyeluruh tentang isi tugas akhir atau skripsi
secara garis besar dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin melihat
secara langsung suatu pokok bahasan. Bab-bab dapat dibagi menjadi
subbab, sub bab dapat dibagi sub-sub bab dan seterusnya. Dalam daftar
isi harus dicantumkan halaman, dengan ketentuan halaman pada bagian awal
dengan angka romawi kecil pada bagian pokok dan akhir dengan angka
arab.
8. Halaman Daftar Table (bila diperlukan)
Bila
skripsi banyak terdapat table, maka perlu dibuat daftar table secara
berurutan sesuai judul table untuk seluruh tugas akhir atau skripsi dan
disertai halamannya . Tabel-tabel diberi nomor urut dengan angka arab.
Nomor table didahului dengan nomor bab, diikuti dengan nomor table
9. Halaman Daftar Gambar (bila diperlukan)
Daftar
gambar berisi grafik, gambar, foto yang terdapat dalam tugas akhir atau
skripsi dibuat sesuai dengan urutan dan disertai halaman. Gambar-gambar
diberi nomor urut dengan angka arab. Nomor gambar didahului dengan
nomor bab, diikuti dengan nomor gambar.
10.Halaman Daftar Lampiran (bila diperlukan)
Sama
halnya dengan daftar tabel dan gambar, daftar lampiran dibuat bila
tugas akhir atau skripsi dilengkapi dengan lampiran. Isi halaman ini
adalah urutan judul lampiran dan nomor halamannya.
11.Arti Lambang dan Singkatan (bila diperlukan)
Arti
lambang dan singkatan berupa daftar lambang dan singkatan yang
dipergunakan dalam tugas akhir atau skripsi disertai dengan arti dan
satuannya.
12.Intisari
Intisari
berisi uraian singkat tetapi lengkap yang memberikan gambaran
menyeluruh tentang isi tugas akhir atau skripsi. Intisari ditulis dalam
bahasa indonesia dan tidak lebih dari 500 kata.
B. BAGIAN UTAMA
Bagian utama tugas akhir atau skripsi berisi bab-bab:
v Untuk
program diploma 3, bagian utama terdiri dari: pendahuluan, landasan
teori, gambaran umum obyek penelitian, pembahasan, dan penutup.
a. Pendahuluan
Dalam
bab pendahuluan materinya sebagian besar berupa penyempurnaan dari
latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metode dan sistematika penulisan laporan
penelitian.
b. Landasan Teori
Bab
landasan teori menguraikan teori-teori yang mendasari pembahasan secara
detail, dapat berupa definisidefinisi atau model matematis yang
langsung berkaitan dengan ilmu atau masalah yang diteliti.
c. Gambaran Umum Obyek penelitian
Bab
ini menguraikan tentang gambaran obyek penelitian, misalnya gambaran
umum perusahaan, sejarah dan perkembangan perusahaan, struktur
organisasi perusahaan, data yang dipergunakan untuk memecahkan
masalahmasalah yang dihadapi yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.
d. Pembahasan
Pada
bab ini, dipaparkan hasil-hasil dari tahapan penelitian, dari tahap
analisis, desain, hasil testing dan implementasinya, berupa penjelasan
teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik.
Kecuali itu, sebaiknya hasil penelitian juga dibandingkan dengan hasil
penelitian terdahulu yang sejenis atau keadaan sebelumnya.
e. Penutup
Berisi
kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran dapat dikemukakan kembali
masalah penelitian, hipotesis dan bukti – bukti yang dihasilkan dari
analisis data dan akhirnya menarik kesimpulan apakah hipotesis yang
diajukan itu diterima atau sebaliknya ditolak. Tidak diperkenankan
penulis menyimpulkan masalah jika pembuktian tidak terdapat dalam hasil
penelitian. Dalam pembuatan kesimpulan, hal-hal yang diperkuat :
Ø Berhubungan pembuktian hipotesis
Ø Didasarkan pada analisis yang obyektif
Ø Diperkuat dengan bukti-bukti yang telah ditemukan
Saran
merupakan manifestasi dari penulis untuk dilaksanakan sesuatu yang
belum ditempuh dan layak untuk dilaksanakan. Saran dicantumkan karena
peneliti melihat adanya jalan keluar untuk mengatasi masalah atau
kelemahan yang ada, saran yang diberikan tidak terlepas dari ruang
lingkup penelitian.
v Untuk
program strata 1, bagian utama terdiri dari:pendahuluan, landasan
teori, analisis permasalahan, perancangan sistem, testing dan
implementasi sistem, dan penutup
a. Pendahuluan
Dalam
bab pendahuluan materinya sebagian besar berupa penyempurnaan dari
latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metode dan sistematika penulisan laporan
penelitian.
b. Landasan Teori
Bab landasan teori menguraikan teori-teori yang mendasari pembahasan secara detail, dapat berupa definisi – definisi atau model matematis yang langsung berkaitan dengan ilmu atau masalah yang diteliti.
c. Analisis dan Perancangan Sistem
Bab
ini menguraikan tentang gambaran obyek penelitian, analisis semua
permasalahan yang ada, dimana masalahmasalah yang muncul akan
diselesaikan melalui penelitian. Pada bab ini juga dilaporkan secara
detail rancangan tehadap penelitian yang dilakukan, baik perancangan
secara umum dari sistem yang dibangun maupun perancangan yang lebih
spesifik.
d. Hasil dan Pembahasan
Pada
bab ini, dipaparkan hasil-hasil dari tahapan penelitian, dari tahap
analisis, desain, hasil testing dan implementasinya, berupa penjelasan
teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik.
Kecuali itu, sebaiknya hasil penelitian juga dibandingkan dengan hasil
penelitian terdahulu yang sejenis atau keadaan sebelumnya.
e. Penutup
Berisi
kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran dapat dikemukakan kembali
masalah penelitian serta hasil dari penyelesaian masalah. Tidak
diperkenankan penulis menyimpulkan masalah jika pembuktian tidak
terdapat dalam hasil penelitian. Dalam pembuatan kesimpulan, hal-hal
yang diperkuat :
Ø Didasarkan pada analisis yang obyektif
Ø Diperkuat dengan bukti-bukti yang telah ditemukan
Saran
merupakan manifestasi dari penulis untuk dilaksanakan sesuatu yang
belum ditempuh dan layak untuk dilaksanakan. Saran dicantumkan karena
peneliti melihat adanya jalan keluar untuk mengatasi masalah atau
kelemahan yang ada, saran yang diberikan tidak terlepas dari ruang
lingkup penelitian.
C. BAGIAN AKHIR
Bagian akhir dari skripsi berisi daftar pustaka dan daftar lampiran (jika ada)
1. Daftar Pustaka
Daftar
pustaka memuat semua pustaka yang dijadikan acuan dalam penulisan tugas
akhir atau skripsi yaitu semua sumber yang dikutip. Daftar ini berguna
untuk membantu pembaca yang ingin mencocokkan kutipan-kutipan yang
terdapat dalam skripsi. Penyusun diurutkan secara alfabeti berdasarkan
nama penulis tanpa gelar kesarjanaan. Pustaka yang dikutip dapat berupa
buku, jurnal, majalah, surat kabar, atau internet. Semua unsur dalam
pustaka harus dicantumkan dalam daftar pustaka . Jarak penulisan antar
buku 2 (dua) spasi, dalam buku 1 (satu) spasi.
2. Daftar Lampiran
Daftar
lampiran berisi table yang panjang, surat keterangan, instrumen
penelitian, listing program, peraturan-peraturan dan sebagainya yang
berfungsi melengkapi laporan penelitian, lampiran diberi nomor angka
arab.
A. KESIMPULAN
Setelah
mencermati uraian mengenai teknis penyusunan laporan penelitian di
atas, kita bisa mengambil simpulannya. Agar kita tidak mengalami
hambatan dan lancar dalam penyusunan laporan penelitian, maka kita
harus: (1) banyak membaca buku-buku yang terkait dengan laporan
penyusunan karya ilmiah kita, (2) mencari master laporan yang sudah
jadi, untuk copy the master, (3) mengumpulkan sebanyak mungkin
informasi yang kita butuhkan yang berkaitan dengan objek yang diteliti,
(4) memahami kerangka laporan karya ilmiah, dan (5) meneguhkan niat di
dalam hati, bahwa laporan penelitian itu harus selesai sebagai bentuk
tanggung jawab kita, (6) menepati jadwal penyusunan laporan karya ilmiah
yang sudah kita susun.
B. SARAN
Apabila
semua langkah itu dilaksanakan, maka pembuatan laporan karya tulis
ilmiah itu tidak akan pernah terkatung-katung, dan mudah – mudahan dapat
diterima oleh semua kalangan bagi mereka yang membutuhkan panduan
penulisan karya ilmiah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Jos, D. Parera; (1987) “Menulis Tertib dan Sistematik” Erlangga, Jakarta
Nasution; (1991) “Metode Research Penelitian Ilmiah” Jemmars, Bandung
El-Kabumain, Nasin; (2001) “Teknik Menulis Laporan Penelitian karya Ilmiah”
Jemmars, Bandung
Arifin,E. Zaenal; (1998) “Dasar – Dasar Penulisan Karangan Ilmiah” Gramedia, Jakarta
Tarigan, Henry Guntur; (1998), “Pengajaran Analisis Kesalahan Bahasa” Angkasa, Bandung
Komsani, Amni ; (2007) “Pedoman Penulisan Proposal Penelitian” Angkasa, Bandung